Home Wilayah Jelang Muktamar NU, LP Ma’arif NU DIY Perkokoh Ideologi Aswaja

Jelang Muktamar NU, LP Ma’arif NU DIY Perkokoh Ideologi Aswaja

0
Jelang Muktamar NU, LP Ma’arif NU DIY Perkokoh Ideologi Aswaja

Maarifnudiy.or.id-Yogyakarta. Diselenggarakan di Gedung PWNU DIY dan mengangkat tema “Konsep Nilai-Nilai Dasar Keluarga Maslahah”, Majelis Ahad Wage yang dihadiri pengurus LP Ma’arif NU DIY, kepala sekolah dan guru-guru Ma’arif NU DIY serta banom NU lainnya dengan tujuan untuk menguatkan ideologi Aswaja An-Nahdliyah berjalan lancar pada hari Minggu (23/2) kemarin.

Turut hadir pula H. Fahmy Akbar Idries, S,E., M.M. selaku pembina LP Ma’arif NU DIY yang memberikan sambutannya di awal acara. Beliau mengapresiasi pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh delegasi JQH NU DIY dan menyampaikan kepada jama’ah untuk bisa bersinergi bersama khususnya di sekolah-sekolah Ma’arif. Selain itu Fahmi juga menyampaikan agar seluruh acara yang diadakan oleh semua elemen NU bisa diposting di media sosial dan diberi tagline #MenyongsongMuktamarNU. Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY tersebut juga menghimbau kepada para jama’ah untuk menjaga suasana agar bisa kondusif mengingat sebentar lagi akan diadakan pilkada serentak di DIY. Beliau juga menyampaikan bahwa NU menjadi organisasi yang diminati para kader politik karena kekompakan jama’ahnya.

Fahmi Akbar juga mengajak para guru dan kepala sekolah Ma’arif untuk bersama-sama menggunakan produk milik NU salah satunya adalah aplikasi pengatur keuangan KAKEKU. Dalam momen tersebut Fahmi memimpin langsung para guru dan kepala sekolah untuk bersama-sama memasang aplikasi tersebut di gawainya masing-masing. Selain memakai produk sendiri aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu memanajemen keuangan keluarga mereka.

Salah satu agenda untuk menjaga ideologi para Nahdliyin di Majelis Ahad Wage adalah pembahasan kitab Aswaja yang dipandu oleh Drs. K.H. Asyari Abta, M.Pd.I selaku Mustasyar PWNU DIY. Tampak para kepala sekolah dan guru-guru dari Ma’arif NU DIY yang antusias dengan penjelasan dari Kyai sepuh tersebut. Beliau menyampaikan bahwa pada zaman awal penyebaran Islam ziarah kubur pernah dilarang oleh Rasulullah SAW sebab dikhawatirkan orang Muslim akan menyembah kuburan serta masih awamnya masyarakat pada zaman itu dan belum banyak orang yang masuk agama Islam. Namun setelah Ibunda Nabi meninggal beliau memperbolehkan ziarah kubur karena dapat mengingatkan akan akhirat. Hal ini sejalan dengan hadist riwayat Muslim yang berbunyi “Dari Abu Hurairah r.a. Berkata, Rasulallah s.a.w. bersabda: Aku meminta ijin kepada Allah untuk memintakan ampunan bagi ibuku, tetapi Allah tidak mengijinkan. Kemudian aku meminta ijin kepada Allah untuk berziarah ke makam ibuku, lalu Allah mengijinkanku.”

Dra. Maria Ulfah Anshor, M.Si. selaku pengurus PBNU turut hadir dalam majelis tersebut untuk mengajak para guru dan kepala sekolah Ma’arif untuk berdiskusi tentang konsep nilai-nilai dasar keluarga maslahah. Dia menyampaikan bahwa keluarga maslahah adalah keluarga yang setiap anggotanya mampu mendatangkan kebaikan pada diri masing-masing dan pihak lainnya sehingga keluarga mampu memberikan kebaikan pada seluruh anggota keluarga dan pihak lain seluas-luasnya.

Maria juga menyampaikan bahwa terdapat lima karakter keluarga maslahah yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia mengajar baik secara individu maupun sosial dan berdasarkan ideologi Aswaja An-Nahdliyah, yaitu:

  • As Shidqu: kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan.
  • Al Amanah walwafa bil’ahdi: dapat dipercaya, dapat mempertanggungjawabkan amanah dan menepati janji.
  • At ta’awun: tolong menolong, setia kawan, gotong royong utamanya dalam kebaikan dan taqwa
  • Al ‘adalah: bersikap adil, obyektif, proporsional dan taat asas
  • Al istiqomah: konsisten, ajeg, berkesinambungan, dan berkelanjutan.

Harapannya setelah terwujud keluarga yang maslahah nantinya juga dapat mewujudkan masyarakat maslahah yang berlandaskan pada ideologi Aswaja An-Nahdliyah dan dari masyarakat tersebut dapat mengupayakan kemaslahatan bangsa dan lingkungan alam semesta sebagai wujud dari islam rahmatan lil ‘alamin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here