
Maarifnudiy.or.id– Untuk kedua kalinya, Prof. Dr. Sugiyono (Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus Ketua LP Ma’arif NU DIY), memperoleh Rekor MURI. Kali ini meraih rekor sebagai “Penulis Buku Bidang Metode Penelitian Memperoleh Predikat Best Seller Terbanyak”. Sebelumnya Prof. Sugiyono meraih Rekor MURI “Sebagai Penulis Buku Bidang Metode Penelitian terbanyak”.
Penyerahan piagam Rekor MURI ke-2 ini akan diberikan oleh Sri Widawati, wakil dari MUSIUM REKOR -DUNIA INDONESIA, di Gedung Program Pascasarjana Universitas PGRI Semarang, Senin (13/1).
“Penyerahan Rekor MURI dilaksanakan bersamaan bedah buku dan kuliah umum tentang Metode Penelitian. Acara akan dibuka Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi,” kata Prof. Sugiyono, Minggu (12/1).
Sampai saat ini Prof. Sugiyono telah menulis 22 buku, 16 di antaranya buku bidang metode penelitian dan statistik. Buku yang memperoleh predikat best seller adalah Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kombinasi, Metode Penelitian Administrasi, Metode Penelitian Bisnis, Metode Penelitian Manajemen, Metode Penelitian Pendidikan, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D dan Statistik untuk Penelitian.
“Jadi, dari 16 buku yang memperoleh predikat best seller ada 8 atau 50%,” katanya sambil menambahkan, buku yang belum memperoleh predikat best seller adalah Metode Penelitian Kuantitatif, Metode Penelitian Evaluasi, Metode Penelitian Tindakan Komprehensif, Cara Mudah Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi, serta Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Semua buku diterbitkan oleh Penerbit Alfabeta Bandung.
Prof. Sugiyono menjelaskan, dalam bedah buku dan kuliah umum dirinya akan menyampaikan bahwa, peneliti yang baik harus menguasai bidang yang diteliti, memahami metode penelitian dan bisa publikasi di jurnal nasional maupun internasional.
Sedang penelitian yang baik adalah, penelitian yang baru dan original, bermanfaat bagi masyarakat luas dan memiliki nilai ekonomi atau dapat dijual.
“Secara umum fungsi penelitian adalah “need to know”, yaitu penelitian untuk pengembangan ilmu, “ need to do” penelitian yang hasilnya dapat digunakan untuk membantu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan mudah, efektif dan efisien.
Ditambahkan, need to choose adalah penelitian untuk memilih atau membuat kebijakan dengan menggunakan metode penelitian evaluasi, baik evaluasi formatif maupun sumatif. Penelitian yang bersifat untuk mengembangkan ilmu (need to know) dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif dan kombinasi. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk pengembangan ilmu dengan cara melakukan pengukuran dan dilanjutkan dengan pembuktian teori yang sudah ada dan pemikiran baru, sehingga bersifat induktif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengembangkan ilmu dengan cara melakukan eksplorasi, sehingga dapat menemukan ilmu baru. Prosesnya bersifat induktif.
Metode penelitian kombinasi digunakan untuk menemukan sekaligus membuktikan temuan tersebut pada sampel yang lebih luas. Penelitian yang bersifat “need to do” dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research & develoment) dan metode penelitian tindakan (action research). Metode penelitian dan pengembangan digunakan untuk mengembangkan produk baru dan menguji efektivitasnya. Metode penelitian tindakan digunakan untuk mengembangan tindakan baru dan menguji efektivitasnya. Metode penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan tujuan tercapai (need to choose). (Fie/KrJogja.com)