
Yogyakarta, Maarifnudiy.or.id–Setiap tanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Penetapan ini terkait dengan tanggal penetapan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO. Pada tanggal tersebut, berbagai kreativitas yang menunjukkan kebanggaan sebagai warga negara ditunjukkan. Hal paling sederhana adalah ikut mengenakan pakaian batik pada tanggal itu.
Dalam rangka turut memeriahkan peringatan Hari Batik tersebut, LP Ma’arif NU DI Yogyakarta menggagas kegiatan Lomba Desain Batik Ma’arif. Rapat persiapan dilangsungkan di Kantor LP Ma’arif NU DI Yogyakarta, Selasa (2/3/2018). Pada rapat tersebut diputuskan bahwa lomba terdiri atas tiga tahap, yaitu babak penyisihan, semifinal, dan final. Namun sebelumnya akan dilakukan workshop terlebih dahulu.
Workshop dipandang penting diselenggarakan demi meningkatkan kepampuan calon peserta, pendamping, dan panitia tentang desain batik. Bersamaan dengan workshop, juga akan dilakukan technical meeting dalam rangka berkoordinasi dan menyamakan persespi tentang penyelenggaraan lomba.
Setelah workshop dan tehcnical meeting, lomba akan memasuki babak pertama atau penyisihan. Pada babak ini, para peserta yang terdiri atas guru, staf, dan siswa tersebut diminta mengumpulkan maksimal empat desain. Desain yang diterima setidaknya (1) bermotif dengan nuansa Ma’arif dan (2) adanya simbol NU. Selain kedua kriteria tersebut, akan ditentukan kriteria-kriteria lain pada pertemuan berikutnya.
Peserta yang berhasil lolos pada babak penyisihan, mengikuti babak semi final. Pada babak ini, peserta diminta praktik membatik, menjadikannya seragam, serta mempersentasikannya di hadapan dewan juri.
Sementara itu, pada babak final, dewan juri akan memilih para pemenang sesuai kategori. Ada dua kategori yang direncanakan, yaitu kategori guru dan staf serta kategori siswa.
Sebagai panitia, rapat memutuskan Prof. Dr. Sugiyono sebagai penanggung jawab serta Purwanto sebagai ketua panitia. Sekretaris terdiri atas Murni, Yuni, Yeto, Panca, dan Yulsafriana. Seksi publikasi diamanatkan kepada Sigit, Indah, Anindia Amalia, serta Rumi. Sementara itu, seksi sekretariatan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
Rapat persiapan lomba tersebut dihadiri oleh Pembina LP Ma’arif NU DIY (Dr. Arif Rohman), Ketua LP Ma’arif NU DIY (Prof. Dr. Sugiyono), serta sekretaris LP Ma’arif NU DIY (Dr. Tadkiroatun Musfiroh). Pada sambutannya, Arif Rohman menyampaikan, batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang menjadi identitas sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia. Tugas warga negara adalah memelihara dan mengembangkan budaya tersebut sehingga menjadi lebih bagus. Masih menurut Arif Rohman, lomba desain batik ini diharapkan bisa menjadi kekayaan tidak hanya di lembaga Ma’arif tetapi sampai ke sekolah-sekolah, guru, hingga seluruh stafnya. (sab/ind)
KAPAN PELAKSANAAN LOMBA BATIK?
Mohon maaf, saat ini pelaksanaan lomba batik masih dibahas oleh panitia. Jika informasi waktu pelaksanaannya sudah pasti, akan kami umumkan lagi di website ini dan media sosial yang dikelola PW Ma’arif NU DI Yogyakarta.