
Bantul, Maarifnudiy.or.id–Padus MTs. Hasyim Asy’ari Piyungan turut meriahkan agenda rutin yang diselenggarakan oleh LP Ma’arif NU Piyungan (22/2). Acara silaturahim dan Pembinaan LP Ma’arif NU Kecamatan Piyungan ini mengangkat tema “Optimalisasi Pengabdian Guru dan Karyawan LP Ma’arif NU dan TK Masyithoh”. Acara tersebut di selenggarakan di SMK Ma’arif 1 Piyungan yang beralamat di Mutihan, Srimartani, Piyungan, Bantul. Acara ini dihadiri oleh guru-guru dan karyawan mulai dari TK, SMP, MTs., dan SMK se-Piyungan di bawah naungan LP Ma’arif serta beberapa tamu undangan.
Padus MTs. Hasyim Asy’ari yang terdiri dari 20 personal ini membawakan lagu Indonesia Raya, Subhanul Waton, dan Mars Madrasah. Dalam praacara tersebut, selain dimeriahkan oleh tampilan Paduan Suara juga ditampilkan group hadroh dari MI Sananul Ula, Draman.
Dalam sambutannya, ketua MWC NU Kecamatan Piyungan, H. Anwar Zuhri, S.Ag. menyatakan bahwa acara ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan dalam rangka Harlah NU kecamatan Piyungan yang ke- 94 dengan puncak acaranya berupa kegiatan Jalan Sehat yang akan dilaksanakan tanggal 8 Maret 2020. Beliau juga menyampaikan ” Barang siapa mengabdikan diri di Ma’arif, akan diberikan pahala lebih”. Hal ini sesuai dengan Hadis Qudsy. Beliau juga mengatakan bahwa kalau kita sudah optimal secara otomatis Allah akan memberikan yang terbaik.
Acara silaturahim LP Ma’arif NU Piyungan ini dibuka oleh Ketua LP Ma’arif Bantul yang diwakili oleh Bapak Drs. H. Bambang Susilo. Beliau menyatakan bahwa Piyungan menjadi barometernya Bantul. Pengabdiannya untuk dioptimalkan.
“Ada beberapa program yang dapat dilaksanakan diantaranya penguatan program tahfidz, penguatan program ahlusunah wal jama’ah, dan peningkatan prestasi baik akademik maupun nonakademik,” ungkap Drs. Bambang Susilo.
Acara inti kali ini diisi pembinaan dengan narasumber Bapak Irwanto, M.Pd. Beliau mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Meski gajinya kecil, hidupnya barokah. Guru sebagai ladang amal jariyah, banyak berkahnya, status sosial/derajat tinggi, serta kaya akan ilmu pengetahuan.
Irwanto, M.Pd. menyampaikan bahwa ada beberapa tahap pengabdian seorang guru. Pertama, Perbaiki Niat. Niatlah Lillahita’ala. Kalau niat cari uang, cuma mendapat uang. Kalau niat Lillahita’ala, pahala dapat uang juga dapat. Kedua, Optimalkan Ikhtiar. Persiapkan materi-materi mengajar. Ketiga, Mengajar dengan Semangat. Semangat guru akan mempengaruhi semangat siswa. Keempat, Hindari Malu dan Gengsi. Kelima, Pandai Bersyukur. Keenam, Tawakal.
Sebagai uraian penutup Bapak Irwanto, M.Pd. menyampaikan bahwa Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Bapak Samingan, S.Pd.,M.Pd.I. mengevaluasi kegiatan ini agar ke depannya acara dapat dikemas yang lebih lagi misalnya dengan mengadakan acara seminar. Beliau juga menyampaikan dua hal penting yaitu komitmen dalam pengabdian dan kinerja-kinerja membuahkan hasil yang bisa dirasakan masyarakat. Tuntutannya semua setelah mengajar, harus ada hasil yang bisa dilihat.
Bapak Samingan, S.Pd.,M.Pd.I. menegaskan tentang PMP (Penjaminan Mutu Pendidikan) yang meliputi 4 point: Mutu Lulusan, Proses Pembelajaran, Mutu Guru, dan Manajemen Sekolah atau Madrasah. Keempat komponen ini harus ada bukti yang bisa dilihat. Diakhir kata, Beliau berpesan kepada semua guru bahwa tahun yang akan datang semua guru harus punya karya, punya hasil untuk peningkatan mutu khususnya di LP Ma’arif Piyungan. (Isti)