Maarifnudiy.or.id–MA Raden Patah resmi terintegrasi dengan pesantren. Pesantren yang diberi nama Fathul Huda itu dibuka secara resmi pada Minggu, 21 Oktober 2018. Pembukaan dihadiri oleh Rois Suriah PWNU (KH. Mas’ud Masduki), Kakanwil Kemenag Provinsi DI Yogyakarta (Muhammad Lutfi Hamid), Kabid Pendidikan Madrasah dari provinsi maupun kabupaten, Pengurus LP Ma’arif provinsi dan kabupaten, Camat, Kapolsek, tokoh masyarakat Prambanan, wali siswa, tokoh lingkungan, guru, serta alumni.
Syamsul Huda mengungkapkan, nama Fathul Huda dicetuskan oleh KH. Mas’ud Masduki. Lebih lanjut, Kepala MA Raden Patah itu menyampaikan, pendirian pesantren tersebut bertujuan agar siswa mempunyai akhlak lebih baik sehingga dapat mengubah paradigma masyarakat luas tentang sekolah Ma’arif yang sebelumnya kurang bagus. Menurutnya, dengan dibukanya pondok pesantren diharapkan kepercayaan warga untuk menyekolahkan putra-putrinya di MA Raden Patah semakin tinggi.
MA Raden Patah sendiri didirikan dengan semangat untuk menuntaskan siswa yang putus sekolah. Ada kurang lebih 70% siswa kurang mampu yang berada di MA Raden Patah. Untuk itu, di madrasah ini diadakan beasiswa bebas SPP sebagai solusi atas masalah tersebut.
Syamsul Huda merasa optimis, dengan kesungguhan, apa yang telah dirintis tersebut dapat berhasil dengan baik.
“Ketika saya ditugaskan di Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, berati saya harus menegakkan ajaran Islam menurut paham ahlussunnah waljama’ah. Dengan segenap kemampuan saya untuk tetap memelihara dan mengembangkan sekolah ini, lebih bisa banyak berbagi dari pada menerima,” ungkap Syamsul Huda ketika dihubungi di kantornya, Kamis (25/10). (sab/ind)